Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 30 September 2010

Na'as !! Penuhi Hasrat Meloncat, Penerjun Tewas di Malaysia

http://i.okezone.com/content/2010/09/29/18/377383/l54Abpm3Fl.jpg

Seorang perempuan Australia tewas dari gedung Telekom Malaysia, usai berusaha memenuhi hasratnya untuk melakukan aksi terjun payung. Perempuan tersebut tewas saat parasut yang ia gunakan tidak mengembang dengan sempurna.

Kylie Tanti Marion harus meregang nyawa usai melompat dari Menara Alor Setar di Malaysia. Menara setinggi 165 meter ini merupakan menara tertinggi kedua di Malaysia, setelah Menara Petronas.

'Saya melihatnya berjuang untuk mengembangkan parasut yang ia kenakan, namun gagal,' ungkap seorang saksi Mohamad Zaidi Zainol seperti dikutip The Star, Rabu (29/9/2010). Marion yang seorang penerjun berpengalaman akhirnya langsung tewas dalam insiden ini.

Menurut pihak Telekom Malaysia, Marion merupakan salah satu dari 24 penerjun asing dan lokal yang bersiap untuk mengikuti event KL Tower International Jump pada 7 Oktober mendatang.

Acara ini merupakan kegiatan yang dilakukan para pecandu adrenalin yang sudah berlangsung di menara tersebut sejak tahun 2000 lalu. Pihak pengelola gedung sendiri sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki insiden ini.
okezone.com





sumber :http://wisbenbae.blogspot.com/2010/09/penuhi-hasrat-meloncat-penerjun-tewas.html

Artis Paling Banyak Ditonton

http://matanews.com/wp-content/uploads/Britney-Spears.JPG


Britney Spears boleh bangga. Dia mencatatkan dirinya sebagai artis yang paling banyak ditonton dalam serial televisi komedi yang disiarkan Fox, Glee.

http://img186.yukle.tc/images/3648britney-spears21024x768.jpg


Betapa tidak, dia berhasil menarik perhatian 13,1 juta penonton selama tayangan itu muncul di televisi.
Rasa terima kasih disampaikan Birtney dalam statusnya di akun Twitter. "Saya sangat menyukai ini. Terima kasih banyak semuanya yang sudah membuat ini terjadi," tulis Spears seperti dikutip NewsCore, Kamis (30/9/2010).



Pada musim penayangan sebelumnya, Madonna adalah aktris yang paling mendapat pujian. Namun, akting bernyanyi dan menari Britney dalam episode Britney/Brittany mampu bertahan hingga berpekan-pekan.
Episode ini bercerita tentang konflik antara Britney dengan sebuah kelompok vokal grup yang diasuh seorang guru bernama Will Schuester yang dibawakan dengan apik oleh Matthew Morrison. Pelantun Toxic itu tampil memesona dengan suara merdu dan aksi menarinya yang energik.

http://idolator.com/wp-content/uploads/2010/05/britney-spears-toxic.jpg

Tim kreasi Ryan Murphy mengatakan, episode ini juga didesain untuk menunjukkan keterampilan Morris dalam seni tata tari. Morris sendiri merupakan mantan penari latar Beyonce Knowles .



sumber :http://id.omg.yahoo.com/news/britney-spears-artis-paling-banyak-ditonton-zwp4-377740.html

Minggu, 26 September 2010

Cristiano Ronaldo Kembali ke Old Trafford?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSg_30zbSrmwfRTdw7SPcK27MUpby2Uy33qKQyNHnEtryZYqMQvo4z8t55dE5JNLWyQRn6V2GQAKiKREwwHjv0CP4rijbL7fiZcLMAFcDQhM41ZEL6rP29Cyd_XWLGYSXiJCMIidZxXDxk/s1600/CR9.jpg


MUFC Tech - Pertengahan tahun lalu, Real Madrid memecahkan rekor transfer saat membeli Ronaldo. Baru satu musim kehilangan eks pemain Sporting Lisbon ini, dari Spanyol beredar laporan bahwa pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, memiliki ambisi untuk memulangkan anak emasnya Cristiano Ronaldo ke Old Trafford. United disebut-sebut sedang menyiapkan tawaran mega besar demi bisa kembali memiliki jasa mantan anak didik Fergie yang masih begitu ia cintai tersebut.

Kabar ini seperti yang dilansir oleh Goal.com Spanyol, United diberitakan sedang menyusun rencana matang dengan bermodalkan dana yang sama sekali tidak kecil, mereka disebut mau membayar 100 Juta Euro demi kembalinya CR7. Mengingat kendala keuangan saat ini pada raksasa Liga Premier itu, ditambah dengan kenyataan bahwa buy-out clause Ronaldo adalah 10 kali lipat dari penawaran United seharusnya Los Blancos dan Presiden Florentino Perez tidak akan menjual pemain tersebut, sepertinya kesepakatan ini sangat tidak masuk akal.

http://tikapunya.files.wordpress.com/2008/12/cristiano_ronaldo_football_hero.jpg

Namun dengan performa seperti akhir-akhir ini yang belum mengkilat, CR7 disebut tidak bahagia dengan peran baru yang harus ia emban dari pelatih Jose Mourinho belum lagi dengan kedatangan Mesut Ozil yang berhasil mencuri hati para Madridista, salah satu sumber terdekat Ronaldo mengatakan seperti itu. Jika Ronaldo tak kunjung menemukan kembali permainan impresifnya di musim baru ini, jangan harap isu ini akan mereda, seperti isu yang beberapa hari lalu menerpa Kaka.

Kasus yang sama pernah dialami
David Beckham. Setelah empat tahun berkostum Madrid, pemain LA Galaxy ini sempat digosipkan akan kembali ke pangkuan Sir Alex. Namun, pada akhirnya kabar ini hanya isapan jempol belaka. Apakah anda Setuju..??





sumber :http://mufctech.blogspot.com/2010/09/cristiano-ronaldo-kembali-ke-old.html

Sabtu, 25 September 2010

Facebook Gandeng INQ Rilis Dua Smartphones

REPUBLIKA.CO.ID,Facebook menggandeng produsen ponsel INQ Mobile Ltd untuk membuat dua perangkat ponsel pintar yang mungkin berjaringan AT & T Inc, kata Bloomberg, mengutip tiga orang yang mengetahui masalah tersebut.

Ponsel pintar itu akan memanjakan pengguna dengan layanan situs jejaring sosial populer yang direncanakan akan diperkenalkan di Eropa pada paruh pertama 2011 dan Amerika Serikat pada paruh kedua tahun ini, kata laporan itu.

Sebelumnya Facebook mengatakan tidak akan membuat ponselnya sendiri. Jaime Schopflin, juru bicara Facebook, mengatakan bahwa proyek-proyek perusahaan saat ini termasuk "integrasi mendalam dengan beberapa produsen."

AT & T, operator seluler nomor dua di AS, masih berpikir tentang apakah akan menjadi operator jaringan untuk ponsel pintar Facebook dan belum tercipta kesepakatan diantara keduanya, kata Bloomberg.

Namun kedua perusahaan tidak bisa segera dihubungi untuk komentar oleh Reuters karena di luar jam kerja AS.

Facebook menolak berkomentar kepada Bloomberg mengenai rencana ponselnya. Perusahaan, bagaimana pun, mengatakan terus bekerja sama dengan INQ Mobile, yang sebelumnya menjual ponsel dengan fitur Facebook, bersama perusahaan lain.

INQ Mobile, yang berbasis di London dan didukung oleh perusahaan telekomunikasi Hong Kong, Hutchison Whampoa Ltd, menolak berkomentar kepada Bloomberg.



http://id.news.yahoo.com/repu/20100923/ttc-facebook-gandeng-inq-rilis-dua-smart-b3cfa56.html

Vino G Bastian Capek Kasih Saran ke Pemerintah

JAKARTA, KOMPAS.com -- Amblasnya permukaan tanah di bagian utara Jakarta mengundang banyak perhatian, termasuk aktor Vino G Bastian. Menurut bintang film Serigala Terakhir ini, sejak awal tata kota Jakarta sudah salah.

"Sebenarnya dari awal Jakarta sudah salah. Gue bukan ahli tata kota, tapi sebagai orang awam gue melihat tata kota Jakarta sudah salah, kurang saluran pembuangan airnya," kata Vino di Jakarta, Sabtu (25/9/2010).

Bukan tanpa alasan jika Vino menilai seperti itu. Selain permukaan tanah yang amblas setiap tahun, masalah kemacetan pun seakan menjadi pekerjaan lama yang tak ada ujung penyelesaiannya. "Kalau sudah hujan, banjir, otomatis macet. Akses yang semestinya bisa satu jam malah bisa dua jam, macetnya juga gak jelas," keluh Vino.

Sebagai penduduk Jakarta, Vino saat ini sudah kehabisan akal jika ditanya tentang solusi apa yang hendak disampaikannya ke Pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut. "Kayaknya capek kasih saran ke Pemerintah. Sekarang gantian Pemerintah kasih solusi ke masyarakat. Jangan cuma dikasih saran terus dicuekin, tapi coba berilah solusi," katanya lagi.

Namun, Vino juga mengimbau agar masyarakat bisa menjaga lingkungannya. "Sebenarnya kita enggak usah teriak banjir kalau kita enggak aware sama lingkungan. Biar kita aware, contoh kecil, misalnya naik mobil lewat tol jangan langsung dibuang karcisnya, tapi simpan saja dulu," pesannya.

Jika kesadaran Pemerintah dan masyarakat tidak juga terbentuk, Vino khawatir pada 2015 Jakarta akan benar-benar tenggelam. "Intinya sekarang harus saling ngejaga dua-duanya. Kalau enggak, 2015 Jakarta tenggelam itu benar-benar terjadi," tutupnya.



http://entertainment.kompas.com/read/2010/09/25/21195131/Vino.G.Bastian.Capek.Kasih.Saran.ke.Pemerintah

Akibat Nyeberang Bukan Pada Tempatnya, Alat Vital Wanita Tertancap Pagar Jalan

Jembatan penyeberangan dibuat agar para pejalan kaki bisa lebih aman menyeberang di jalan ramai, namun sayangnya masih banyak orang yang tidak mau memanfaatkannya dan lebih memilih untuk menyeberang sembarangan bahkan menantang bahaya dengan nekat meloncat pagar pembatas trotoar tengah.

Wanita ini mengalami pendarahan hebat setelah pangkal pahanya nancap menghujam ke ujung besi pagar akibat menyeberang tidak pada tempatnya

Wanita ini mengalami pendarahan hebat setelah pangkal pahanya nancap menghujam ke ujung besi pagar akibat menyeberang tidak pada tempatnya

Akibat menyeberang jalan sembarangan

Akibat menyeberang jalan sembarangan

Ini merupakan salah satu contoh yang tak patut ditiru, dan kejadian yang menumpa seorang wanita ini semoga bisa menjadi peringatan bagi kita semua untuk menyeberang jalan lebih tertib dan aman, bukan hanya untuk diri kita sendiri namun juga untuk pemakai jalan raya lainnya.

Akibat menyeberang jalan sembarangan

Akibat menyeberang jalan sembarangan

Akibat menyeberang jalan sembarangan

Akibat menyeberang jalan sembarangan

Kejadian ini terjadi di negeri Cina, sepertinya kondisi disana tidak terlalu jauh beda dengan ditanah air, tidak disiplin seenaknya sendiri dalam menyeberang jalan, walau sudah dipagar tetap saja banyak yang nekat menyeberang lewat bawah. Menurut sumber ruanghati.com dari media lokal di Cina menyebutkan korban bernama nona Fong, akhirnya pangkal pahanya mengalami pendarahan hebat setelah tersangkut di salah sati besi pagar pembatas. Padahal jembatan penyeberangan dari TKP kejadian hanya berjarak 50 meter saja.





http://april67.blogspot.com/2010/09/akibat-nyeberang-bukan-pada-tempatnya.html

Lagi mesum Di Grebek Polisi
































http://april67.blogspot.com/2010/09/lagi-mesum-di-grebek-polisi.html

Cerai Diam-diam, Eks Suami Dewiq Menikah Lagi

VIVAnews - Perceraian antara pasangan Dewiq dan Pay 'BIP' sempat menyeruak beberapa waktu lalu. Tetapi, keduanya kompak membantah dan bahkan pamer kemesraan. Kenyataannya, pasangan ini telah bercerai sejak lama. Kini, Pay memutuskan menikah lagi.

Mantan gitaris Slank ini menikahi wanita bernama Irene Anastasya Pricilia hari ini, 24 September bertempat di lantai 6 STC Senayan, Jakarta. Keduanya mengucapkan janji sehidup semati di depan Pendeta JSM Sagalama.

Ruangan pemberkatan itu didominasi warna putih. Pay tampak terlihat berbeda. Ia menggunakan jas berwarna hitam. Sedangkan rambutnya yang biasanya dibiarkan tergerai kini terlihat lebih rapi karena diikat.

Tampak hadir rekan-rekan kedua mempelai. Tetapi, tak terlihat Dewiq, mantan istri Pay di antara para tamu yang hadir.

Saat dicoba untuk meminta konfirmasinya melalui sambungan telepon, pencipta lagu kenamaan ini tak mengangkatnya. Resepsi pernikahan pria bernama Parlin Burman Siburian dengan Irene akan diselenggarakan pada malam hari di Graha Jalapuspita, Jalan Jendral Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. (pet)


http://id.omg.yahoo.com/news/cerai-diamdiam-eks-suami-dewiq-menikah-lagi-anve-7988882075.html

Belanja Senjata ke Phuket

VIVAnews--Lelaki itu bertubuh gempal, dan bermata tajam. Kulitnya legam. Air mukanya keras, seakan merekam jejak konflik yang panjang. Dia berasal dari satu kecamatan di Aceh Timur. Di tubuhnya, pada bagian dada dan bahu, ada bekas luka tembak. “Masih ada sejumlah peluru berdiam di tubuh saya,” ujarnya kepada VIVAnews, di Bireuen, Aceh Utara, beberapa pekan lalu.

Dia adalah bekas prajurit Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Setelah perjanjian damai Helsinki diteken Agustus 2005, konflik bersenjata pemerintah dan GAM berakhir. Dia lalu bergabung dengan Komite Peralihan Aceh (KPA), wadah bekas kombatan seperti disyaratkan oleh perjanjian damai itu. Untuk keterangan berikut, lelaki itu minta namanya disamarkan, dan dipanggil sebagai Banta.

Pertemuan dengan Banta adalah penting untuk menguak kisah senjata di Tanah Rencong. Di tempat terpisah, masih di kawasan Bireuen, VIVAnews juga mewawancarai bekas kombatan GAM yang lain. Untuk informasi berikut ini, dua lelaki itu minta disebut dengan nama Salim, dan Agam.

Seperti ramai diberitakan di media, polisi menduga senjata dipakai para perampok Bank CIMB Medan pada Agustus lalu, antara lain berasal dari Aceh. Begitu juga senjata para penyerang Mapolsek Hamparan Perak, Deli Serdang. “Senjata itu bisa diperoleh dari daerah bekas konflik seperti Aceh,” ujar Kapolda Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Polisi Oegroseno di Medan, pekan lalu.

Tak ada yang tahu berapa sebetulnya jumlah senjata api di Aceh pada masa konflik. Pada saat MoU Helsinki itu diteken, GAM sepakat menghancurkan 840 pucuk senjata. Makna penghancuran senjata itu adalah bahwa dia tak absah lagi digunakan sebagai alasan politik. Maka, meskipun diduga di Aceh masih banyak beredar senjata bekas konflik, penggunanya akan dianggap kriminal.

Lalu, dari mana senjata pada masa konflik di Aceh itu berasal?

Banta mengisahkan GAM dulu kesulitan mendapatkan senjata. Pada 1980an, sejumlah kombatan memakai senjata tua peninggalan pemberontakan Darul Islam. Awal gerakan itu berdiri pada 1976, mereka memang tak terlalu mengandalkan senjata. Soal ini, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf punya cerita. “Pada awalnya Hasan Tiro mendirikan GAM, dia lebih banyak mengutamakan propaganda,” ujar Irwandi, beberapa pekan lalu.

Menurut Irwandi Yusuf, yang juga bekas juru bicara pengatur strategi gerakan pemberontakan bersenjata itu, kebutuhan senjata di Aceh meningkat sejak akhir 1999. Terutama, setelah banyak anak muda bergabung dengan gerakan itu. Senjata pun mulai dipasok sekitar 1999. “Itu tampak dari berbagai macam acara “peusijeuk” (tepung tawar) senjata di berbagai wilayah Aceh,” Irwandi menambahkan.

Baru pada tahun 2001, kata Irwandi, ketika saluran pembelian di luar negeri, dan dalam negeri sudah diperoleh, senjata mulai banyak beredar.

Mafia

Banta lalu berkisah tentang dua jalur itu. Dari dalam negeri, dia mengaku GAM di wilayahnya pernah membeli senjata dengan cara memesan dari Jakarta. “Barang itu dibeli dari anggota TNI,” ujarnya. Persisnya, kata dia, mereka tak langsung kontak dengan apa yang mereka sebut aparat TNI “nakal” itu. Tapi lewat jalur “mafia”, yang bisa mengakses jalur senjata ilegal. Tak ada penjelasan lebih lanjut tentang mafia ini. Salim dan Agam hanya menyebut grup itu bekerja “demi bisnis, dan bukan ideologis”.

Terbukanya akses pembelian senjata, baik dari dalam maupun luar negeri seperti dari Thailand, membuat harga senjata turun di Aceh. Sebelumnya, kata Banta, sepucuk AK-47 harganya Rp 30-40 juta. Setelah pasokan dari berbagai akses itu membanjiri “pasar” di Aceh, harga senjata dan peluru pun turun. Tapi semua terjadi pada masa 2000-2003, sebelum Darurat Militer diberlakukan di Aceh. “Sepucuk AK-47 harganya turun jadi antara Rp16-17 juta,” ujar Banta.

Harga peluru juga melorot. Tapi, peluru buatan Pindad tetap lebih mahal ketimbang yang diselundupkan dari Thailand. Peluru asal Thailand kerapkali stok lama eks perang Kamboja. Sedangkan Pindad lebih baru.

Kedua, peluru eks Pindad lebih sulit didapatkan. “Peluru Pindad, harganya Rp5.000 per butir untuk AK-47. Itu sebelum Darurat Militer,” ujar Banta, dan dibenarkan Salim serta Agam. Dari Thailand, mereka juga bisa membeli peluru eks Kamboja. Harganya Rp3.500 per butir.

Dari dalam negeri, ada pembelian yang diingat Salim dan Agam berupa 15.000 butir peluru AK 47, dihargai Rp12.000 per butir, dan 103 peluru GLM seharga Rp500.000 per butir. “Kami membeli 100 peluru GLM, dan 3 butir peluru GLM adalah bonus dari pembelian itu”, ujar Salim. Dia menegaskan pembelian dilakukan lewat jalur ‘mafia’.

Lalu bagaimana barang itu dibawa ke Aceh? Banta bercerita, peluru itu dibawa dengan mobil Colt, sedan, atau juga Kijang. Caranya, jok mobil dikupas. Kadangkala peluru disembunyikan di langit- langit mobil. Juga pada pintu, dan bagian lain. Pada bagian dikupas itu, lalu diselipkan kotak-kotak kecil peluru. Pekerjaan dilakukan rapi, nyaris tak berbekas. “Kita bisa menyelipkan peluru sampai 7.000 butir di badan mobil,” ujar Salim.

Setelah Darurat Militer berlaku, harga peluru eks Pindad melonjak menjadi Rp12.000 per butir.

Asal usul peluru ini juga menarik. Anggota GAM itu mengaku mendapatkan peluru dari para tempat latihan militer dan polisi. Caranya, ada pengumpul yang bekerja membeli sisa peluru latihan atau operasi. “Kalau prajurit batalyon punya ribuan peluru sisa, maka yang dikumpulkan akan banyak,” ujar Salim.

Tapi, pengakuan GAM itu diragukan Kepala Dinas Penerangan Umum TNI Kolonel TNI Prakoso. “Tak segampang itu. Semua peluru kan dicatat. Juga senjata yang ada di gudang, atau yang sedang digunakan operasi. Di jajaran TNI, pengawasan senjata itu ketat,” ujar Prakoso kepada VIVAnews di Mabes TNI Cilangkap, Kamis 23 September 2010.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI I Wayan Midhio mengatakan tak ada data soal kasus penjualan senjata atau peluru dari anggota TNI ke kombatan GAM pada masa konflik dulu itu. “Anggota TNI punya disiplin, dan tak akan menjual peluru atau senjata kepada GAM,” ujar Wayan, kepada VIVAnews Rabu 22 September 2010. Dia mengatakan tak gampang membawa senjata dari gudang TNI. “Semua tercatat dan diawasi ketat”.

Selain sumber ‘mafia’ senjata ilegal di Jakarta, para pemberontak dari ujung pulau Sumatera itu punya jalur lain yang lebih basah.

“The Phuket Connection”

Pembelian paling spektakuler adalah lewat Thailand. GAM, kata Banta, membentuk tim khusus untuk pembelian melintasi Selat Malaka ini. Menurut Banta, dalam soal senjata GAM tak berhubungan dengan PULO, atau jaringan pemberontak di Thailand Selatan. “Kami berurusan langsung dengan sumbernya,” ujarnya. Sumber dimaksud adalah para mafia senjata di negeri gajah itu.

Selama 2000-2003, penyelundupan senjata ke Aceh memang kencang (lihat Jalur Tikus Senjata Ilegal). Pada masa itu, ujar Banta, sulit dihitung berapa banyak senjata berhasil dimasukkan ke Aceh lewat pantai Timur. Yang jelas, kata Banta, GAM pernah memesan 5000 pucuk pada awal 2000. Tapi, pembelian itu tak selalu mulus. Persaingan antar mafia Thailand membuat pembelian tak selalu lancar.

Para pemimpin GAM di Aceh Timur, kata Banta, lalu membuka jalur khusus, dikenal “jalur Phuket”, merujuk salah satu propinsi di Thailand. Setelah “Phuket Connection” terbuka, maka pengiriman senjata berlangsung mulus. Sekali pengapalan, bisa masuk sekitar 100-200 pucuk senjata, tergantung besarnya perahu. “Kami memakai boat dengan mesin 40 PK,” ujar Banta.

Memang dari segi geografis, dari Aceh sangat mudah menembus Thailand lewat laut. Banta bercerita, dia naik perahu dari Kuala Idi, dan hanya dalam tempo 8 jam bisa tiba di Phuket, maupun Songkhla di Thailand Selatan. Di atas peta, dari perairan Aceh Timur, Phuket dan Songkhla sama jaraknya kalau ditarik dari Kuala Idi. Dari Kuala Idi jarak itu sekitar 200 mil, atau kurang lebih 300 kilometer menyeberangi Selat Malaka.

Informasi dari Banta itu dicek silang ke salah seorang bekas petinggi GAM di Banda Aceh, Zakaria Saman. Zakaria, 60 tahun, dikenal sebagai “menteri pertahanan” gerakan itu. Dia lama berdiam di Bangkok, dengan nama alias Karim Bangkok. Di Thailand, kata Zakaria, pada waktu itu memang ada jalur membeli senjata. “Asal ada uang, ada barang,” ujarnya. Tapi dia menolak menyebut detil pembelian. Zakaria pernah tinggal di Thailand hampir sepuluh tahun. Sejumlah sumber mengatakan dia punya akses luas jalur senjata di sana.

Cerita lebih lengkap diberikan oleh Banta. Menurut dia, senjata yang dijual di Phuket itu berasal dari produksi berbagai negara. Ada AK-56 eks China, lalu ada juga AK-47 eks Kamboja, dan sejumlah jenis AK produksi Korea Utara. “Yang eks-Kamboja lebih murah,” ujarnya. Harga di sana sekitar Rp8 juta per pucuk untuk AK-47 yang baru.

Hubungan dengan mafia Phuket, dan juga Songkhla, berjalan kerap. Banta tak bercerita banyak tentang Songkhla. Tapi, menurut dia, di Phuket, para mafia itu menjual senjata dengan cara unik. Misalnya, mereka sempat melawat ke sebuah kedai. Dari luar, kedai itu menjual barang dagangan biasa. Kadangkala menyaru kedai penjual ayam.

Di bagian dalam, setelah melewati beberapa pintu, baru disuguhkan senjata yang hendak dijual. Banta mengaku beberapa kali mendapat tugas membeli senjata ke Phuket. Dia bahkan sempat menunggu beberapa waktu, dan tinggal di ruko yang disiapkan GAM di Phuket. Sesekali Banta memamerkan kepada VIVAnews percakapan sehari-hari dalam bahasa Thai.

Banta dan kelompoknya mengaku berhasil membangun jaringan pembelian di Phuket. Mereka disambut baik, dan dijamu oleh mafia di sana. Tetapi, ada kesulitan lain bagi orang-orang Aceh yang dikenal muslim itu. Di Phuket, makanan halal sulit dicari. Itu sebabnya mereka membuka semacam pos di satu ruko di Phuket. “Sejak ada ruko itu, problem makanan teratasi. Kami memasak sendiri, dan berkoordinasi di tempat itu,” ujar Banta. Mereka juga tidur di sana.

Ditukar trenggiling

Tak selalu berbelanja di Phuket memakai duit. Pernah satu kali, ketika GAM kesulitan uang, sementara kebutuhan senjata mendesak, mereka menangkap trenggiling (Manis javanica). Mamalia berkulit sisik keras itu ternyata sangat berharga bagi para mafia Thai. “Seekor trenggiling dihargai 5 pucuk senjata AK 47 eks Kamboja,” ujar Banta.

Karena itu, GAM pernah meminta warga Peureulak mencari trenggiling (Bahasa Aceh disebut “tayiling”). Setiap kampung diminta berburu hewan ini untuk diserahkan kepada Panglima Wilayah GAM setempat.

Tapi trenggiling adalah binatang langka, dan masuk hewan dilindungi. Populasinya makin menipis, dan sulit mencarinya. “Setelah menunggu beberapa hari, kami hanya mendapat 5 ekor trenggiling,” ujar Banta tertawa. Dia pun membawa trenggiling itu ke Phuket, ditukarkan dengan senjata. Tapi karena sulit mencarinya, mereka jarang bisa membawa “oleh-oleh” itu ke Phuket.

Tak begitu jelas mengapa trenggiling begitu disukai oleh mafia Thai. Menurut Banta, orang-orang Thai itu suka meminum darah segar trenggiling. Darah dan daging hewan itu dipercaya membawa khasiat tertentu bagi kesehatan. Bagi mereka, trenggiling adalah hidangan sangat mahal, serta punya makna ritual.

Sudah musnah

Berapa banyak senjata yang dibeli oleh GAM? Irwandi Yusuf mengatakan ada dua jalur pengadaan senjata di GAM. Pertama di tingkat “nasional”, lalu ada di wilayah. “Nasional” merujuk pada pusat komando GAM. Awalnya, pusat inilah membeli semua senjata. Tapi karena kerap terlambat, maka wilayah juga melakukan pembelian sendiri. “Kalau yang beli pusat, tak sulit dikontrol. Kita tahu jumlahnya”, ujar dia.

Yang sulit, kata Irwandi, adalah pembelian jalur pribadi. Kadangkala GAM melakukan pengecekan. “Pembelian yang tak pernah dilaporkan ke GAM akan disita,” ujarnya. Ada juga membeli dengan uang pribadi, tapi kemudian menyerahkan kepada pusat. Senjata yang dibeli di Thailand, kata Irwandi, umumnya adalah sisa konflik pada era Pol Pot di Kamboja. “Senjata itu ditanam, lalu mereka jual lagi, dan ditampung di Thailand”.

Setelah damai, soal senjata sisa konflik ini tentu menjadi soal. Meskipun secara resmi sudah dihancurkan, sejumlah warga masih ada yang menyimpannya. “Itu sebabnya saya minta mereka serahkan baik-baik. Jika himbauan ini tak didengar, maka polisi akan menangkap siapa pun yang menyimpannya,” ujar Irwandi.

Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Polda Aceh dalam soal menyisir senjata ini. “Kami pernah mengumpulkan hampir 400 pucuk senjata, termasuk yang rakitan,” ujar Irwandi.

Sampai akhir Agustus 2010, kata Juru bicara Polda Aceh, Kombes Polisi Farid Ahmad, senjata yang diserahkan masyarakat satu tahun terakhir adalah 39 pucuk. Rata-rata senjata standar TNI atau Polri. Antara lain, 4 pucuk M 16, 5 AK-47, 19 pucuk AK-56, dan 2 pucuk SS1. Sementara laras pendek, ada 4 pucuk revolver, 5 pistol otomatis, dan 4 granat. Senjata api rakitan rakitan ada 271 pucuk. “Semua sudah kami musnahkan,” ujar Farid.

Tak jelas apakah ada sejumlah senjata bekas konflik itu jatuh ke tangan mereka yang berlatih terorisme di hutan Jalin, Jantho, Aceh Besar, Maret 2010 lalu, dan mengaku sebagai "Al Qaidah Aceh". Yang pasti, kata Irwandi Yusuf, bekas anggota GAM tak ada yang terlibat dalam gerakan teror itu. "Teroris tak bisa hidup di Aceh," ujarnya beberapa waktu lalu.

Laporan Muhammad Riza | Banda Aceh
• VIVAnews

21.000 Facebooker Siap Hadir Ke Pesta Ultah, Malah Lapor Polisi

Menyebar undangan event lewat Facebook, baik undangan pesta pernikahan, ulang tahun atau suatu acara tertentu, kini sudah menjadi trend di kalangan facebooker. Selain langkah ini dianggap lebih mudah dan cepat, juga dapat menekan pengeluaran. Tetapi ada baiknya Anda lebih selektif dan berhati-hati saat memposting undangan lewat situs jejaring sosial ini. Karena umumnya tidak semua teman yang ada di Facebook Anda adalah benar-benar teman dekat Anda. Bisa-bisa nanti Anda malah ‘kebanjiran’ tamu undangan, seperti yang dialami oleh seorang gadis remaja di London, Inggris ini.

Remaja bernama Rebecca Javeleau ini, memposting undangan pesta ulang tahunnya yang ke-15, melalui media Facebook. Awalnya ia hanya berniat mengundang 15 tamu undangan. Alangkah terkejutnya ia, ketika sebanyak 21.000 orang mengonfirmasi akan datang ke pesta ulang tahunnya. Ia pun panik karena takut kediamannya akan diserbu oleh tamu-tamu asing, apalagi dalam undangan tersebut tertera jelas alamat dan nomor telepon rumahnya di Harpenden.

Meskipun Rebecca sudah bertindak cepat dengan menghapus postingan undangan dari situs tersebut, namun entah mengapa versi barunya kembali muncul dan dilihat oleh semua pengguna Facebook. Sejumlah orang kemungkinan telah membuat halaman baru yang menginformasikan pesta ulang tahun itu.

Takut kemungkinan terburuk akan terjadi, Rebecca dan keluargannya kemudian menghubungi pihak kepolisian. Aparat kepolisian Hertfordshire yang segera menanggapi laporan tersebut, mengatakan akan berpatroli di wilayah Harpenden pada 7 Oktober - tanggal pesta ulang tahun berlangsung– untuk mengantisipasi jika saja tamu undangan tetap nekat datang dalam jumlah besar.

"Kami mewaspadai hal ini dan akan memastikan acara ini tidak terlaksana. Saya akan mengajak orang-orang yang mungkin berencana datang ke pesta Harpenden untuk membuat rencana lain,” ujar Sersan Lewis Ducket

Insiden yang dialami Rebecca ini langsung menuai sejumlah kritikan terhadap pengaturan privasi Facebook, yang dinilai terlalu rumit.