Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 31 Oktober 2010

Dede Yusuf Sindir Produsen Makanan Kemasan


Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf (Humas Pemprov Jabar/ Alif Nur Anhar)

VIVAnews - Penumpukan sampah plastik yang makin banyak, salah satunya disebabkan oleh produsen makanan atau minuman kemasan.

Selain itu distributor, retailer dan importir juga menjadi faktor penyumbang terbesar sampah plastik.

"Problematika sampah adalah dari hulu ke hilir, yang disebut sebagai hulu, ya produsen yang berpotensi menghasilkan sampah," kata Dede Yusuf saat ditemui VIVAnews di acara 'Red Goes Green' di Taman Pramuka, Bandung, Minggu, 31 Oktober 2010.

Wakil gubernur Jawa Barat ini memberi contoh, perusahaan mie instan menyumbang 11 miliar plastik per tahunnya. Karenanya, perlu diadakan Peraturan Gubernur mengenai hal tersebut.

"Kalau kami sudah lebih cepat, sudah ada Peraturan Daerah mengenai pengelolaan sampah," ujarnya.

Dede menambahkan, selain memiliki Perda, perlu ada kesepakatan bersama dengan penghasil limbah agar sampah plastik bisa ditanggulangi.

Menurutnya, peraturan yang ditetapkan di Indonesia sampai saat ini masih bersifat imbauan. Padahal jika melirik negara tetangga, Singapura saat ini sudah memberlakukan denda jika membuang sampah sembarangan.

"Tentu mungkin di kemudian hari akan keluar sanksi. Karenanya Pemerintah Jawa Barat sangat senang ada kampanye ini, semoga ini bisa merangsang partisipasi masyarakat," kata pria yang terbiasa membawa kantong sendiri jika berbelanja ini.

Dalam kampanye Red Goes Green, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan, salah satunya dengan membuang sampah pada tempatnya dan bijak dalam menggunakan kantong plastik alias diet kantong plastik.

http://showbiz.vivanews.com/news/read/186003-dede-yusuf-sindir-produsen-makanan-kemasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Archive