Banjir rob atau air laut yang naik ke daratan juga menerjang wilayah Sumatra Barat. Ratusan unit rumah warga terendam di berbagai daerah pada Sabtu (9/10).
"Ketinggian air yang menggenangi rumah penduduk berkisar antara 50 centimeter hingga 1 meter," kata Izwir, salah seorang warga Berok Nipah, Kota Padang, Sabtu (9/10). Menurut dia, banjir rob tersebut merupakan siklus tahunan, selalu menggenangi rumah warga empat kali dalam setahun.
Setiap kali pasang, ujarnya, warga akan mengalami kebanjiran hingga mencapai satu meter. Dia menambahkan, sekarang ini warga tak bisa tidur pada malam hari disebabkan takut air pasang laut naik ke daratan lebih parah lagi.
Warga daerah Berok Nipah, Kota Padang memilih berjaga-jaga di luar rumah khawatir air laut akan naik lagi. Sedangkan peralatan rumah tangga banyak yang sudah diamankan ke lokasi yang lebih tinggi.
Di tempat terpisah, Am Rajo Kaciak, warga Parupuk Tabing, mengatakan banjir rob menggenangi rumah warga terjadi sejak Jumat (9/10) sekitar pukul 16.30 WIB hingga Sabtu (9/10) sekitar pukul 18.00 WIB. "Ketinggian air menggenangi rumah warga di daerah Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, mencapai satu meter," paparnya.
Dia menambahkan, akibat banjir tersebut warga pun harus mengangkat barang-barang agar terhindar dari banjir. Banyak warga yang memilih mengungsi ke rumah keluarganya yang tidak tergenang.
Banjir rob atau air laut yang naik ke daratan juga dirasakan oleh warga Ulakan Tapakis, Kabupaten Padangpariaman. Banjir merendam kawasan wisata Pantai Tiram dan Pantai Tapakis sehingga pengunjung banyak terjebak karena genangan air sudah tinggi dan terpaksa harus melewati genangan air itu.
"Ketinggian air yang menggenangi rumah penduduk berkisar antara 50 centimeter hingga 1 meter," kata Izwir, salah seorang warga Berok Nipah, Kota Padang, Sabtu (9/10). Menurut dia, banjir rob tersebut merupakan siklus tahunan, selalu menggenangi rumah warga empat kali dalam setahun.
Setiap kali pasang, ujarnya, warga akan mengalami kebanjiran hingga mencapai satu meter. Dia menambahkan, sekarang ini warga tak bisa tidur pada malam hari disebabkan takut air pasang laut naik ke daratan lebih parah lagi.
Warga daerah Berok Nipah, Kota Padang memilih berjaga-jaga di luar rumah khawatir air laut akan naik lagi. Sedangkan peralatan rumah tangga banyak yang sudah diamankan ke lokasi yang lebih tinggi.
Di tempat terpisah, Am Rajo Kaciak, warga Parupuk Tabing, mengatakan banjir rob menggenangi rumah warga terjadi sejak Jumat (9/10) sekitar pukul 16.30 WIB hingga Sabtu (9/10) sekitar pukul 18.00 WIB. "Ketinggian air menggenangi rumah warga di daerah Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, mencapai satu meter," paparnya.
Dia menambahkan, akibat banjir tersebut warga pun harus mengangkat barang-barang agar terhindar dari banjir. Banyak warga yang memilih mengungsi ke rumah keluarganya yang tidak tergenang.
Banjir rob atau air laut yang naik ke daratan juga dirasakan oleh warga Ulakan Tapakis, Kabupaten Padangpariaman. Banjir merendam kawasan wisata Pantai Tiram dan Pantai Tapakis sehingga pengunjung banyak terjebak karena genangan air sudah tinggi dan terpaksa harus melewati genangan air itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar